tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat berupaya meningkatkan cadangan pangan lokal seperti jagung, pisang, sagu, dan umbi-umbian untuk mengantisipasi dampak El Nino yang memicu kekeringan.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mengatakan perubahan cuaca ekstrem telah terjadi pada sejumlah wilayah Indonesia sehingga perlu diwaspadai dengan pemanfaatan lahan tidur.
"Lahan tidur yang ada harus ditanami dengan tanaman pangan lokal, jangan sampai masyarakat kelaparan. Itu masalah besar kalau sampai terjadi," kata Paulus di Manokwari, Senin (14/8/2023).
Paulus mengatakan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov Papua Barat telah memanfaatkan lahan tidur seluas 43 hektare di Kampung Susweni, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari sebagai kebun percontohan ketahanan pangan.
Masing-masing OPD bertanggung jawab mengelola kebun percontohan lebih kurang 40x25 meter persegi. Hal itu menjadi pemicu bagi masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah dengan pangan pangan lokal.
"Pemanfaatan lahan tidur besar manfaatnya, terutama ketika cuaca ekstrem terjadi," ujarnya.
Paulus menjelaskan negara-negara penghasil beras telah mengurangi kuota ekspor ke luar negeri termasuk ke Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota harus mengoptimalkan potensi pangan lokal.
"Kalau kekeringan terjadi maka Papua Barat sudah punya lokasi cadangan pangan lokal, dan beras seperti di daerah Prafi (Kabupaten Manokwari) dan Oransbari (Manokwari Selatan)," kata Paulus.
Selain itu, Pemprov Papua Barat juga mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau 2023.
Dalam keterangan terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Papua Barat, Jacob S Fonataba menjelaskan enam langkah operasional dalam mengantisipasi fenomena dampak El Nino yang harus dilaksanakan oleh bupati se-Papua Barat.
Langkah itu meliputi monitoring perkembangan cuaca dan iklim secara berkala, pantau ketersediaan air dan penurunan debit air, dan penghitungan secara cermat sumber pangan untuk menjaga stabilitas pasokan.
Selanjutnya, optimalisasi pembudidayaan tanaman pangan lokal, intervensi dini terhadap daerah yang berpotensi terjadi kekeringan, dan memberikan laporan jika ada indikasi terjadi kekeringan.
"Pak Gubernur sudah keluarkan Surat Edaran Nomor 500.10.2.1/1516/GPB/2023 terkait antisipasi El Nino kepada seluruh bupati," kata Fonataba.
Editor: Gilang Ramadhan